Senin, 24 Mei 2010

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASI ICT

Dalam beberapa dasa warsa terakhir, teknologi di bidang informasi dan telekomunikasi mengalami perkembangan yang sangat cepat. Begitu cepatnya sehingga banyak orang menyebutnya sebagai sebuah revolusi. Telepon tanpa kabel, komunikasi visual antara 2 orang yang berjauhan, akses informasi dari seluruh penjuru dunia dalam hitungan detik, dan hal – hal lain yang sebelumnya hanya dianggap impian dapat terwujudkan. Teknologi tersebut telah mengubah cara hidup masyarakat dan berpengaruh terhadap beberapa aspek kehidupan, tak terkecuali dalam bidang pendidikan.

Istilah Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan terjemahan langsung dari Information and Communication Technology (ICT). ICT sendiri merupakan pengembangan dari istilah Information Technology (IT) yang sering digunakan sebelum tahun 1980-an (Rosemary, at all, 2003). TIK mempunyai pengertian yang dapat ditinjau dari dua aspek (Puskur, Balitbang Depdiknas, 2003), yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi mempunyai pengertian luas yang meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi komunikasi mempunyai pengertian segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala aspek yang terkait dengan pencarian, pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media dengan menggunakan teknologi tertentu.

Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang semakin pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar berbasis TIK menjadi tidak terelakkan lagi. Konsep yang kemudian terkenal dengan sebutan e-Learning ini membawa pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan konvensional ke dalam bentuk
digital, baik dari segi isi maupun sistemnya. Saat ini konsep e-Learning sudah banyak diterima oleh masyarakat dunia, terbukti dengan maraknya implementasi e-Learning di lembaga pendidikan (sekolah, training dan universitas) maupun industri.
Istilah e-Learning mengandung pengertian yang sangat luas, sehingga banyak pakar menguraikan tentang definisi e-Learning dari berbagai sudut pandang. Salah satu definisi yang cukup dapat diterima banyak pihak misalnya dari Darin E. Hartley (Hartley, 2001, dalam Romi, 2005) yang menyatakan bahwa e-Learning merupakan suatu jenis kegiatan belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain.

Pengertian yang lebih luas diungkapkan di LearnFrame.Com dalam Glossary of e-Learning Terms (Glossary, 2001, dalam Romi, 2005)) yang menyatakan bahwa e-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung kegiatan belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer, maupun komputer standalone (tidak terhubung dalam jaringan).

Perkembangan e-Learning dimulai pada tahun 1990-an, yang disebut dengan Computer Based Training (CBT). Pada saat itu mulai bermunculan aplikasi e-Learning yang berjalan dalam PC standalone atau dalam bentuk kemasan CD-ROM yang berisi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (video dan audio) dalam format MOV, MPEG-1 atau AVI. Perusahaan perangkat lunak Macromedia mengeluarkan tool pengembangan bernama Authorware, sedangkan Asymetrix (sekarang bernama Click2learn) juga mengembangkan perangkat lunak bernama Toolbook.

Seiring dengan perkembangan teknologi internet di dunia, masyarakat dunia mulai terkoneksi dengan Internet. Kebutuhan akan informasi yang cepat diperoleh menjadi mutlak, jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Disinilah muncul istilah Learning Management System. LMS semakin berkembang menuju ke aplikasi e-Learning berbasis internet secara total, baik untuk pembelajar maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs portal yang pada saat ini boleh dikata menjadi barometer situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar dunia. Isi juga semakin kaya dengan berpaduan multimedia, video streaming, serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standard, berukuran kecil dan stabil

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS TIK

Sejak penggunaan komputer berkembang di Indonesia, telah banyak sekolah memanfaatkan salah satu alat TIK tersebut sebagai sarana untuk memudahkan proses administrasi. Pada hakekatnya, pemanfaatan TIK di sekolah tidak terbatas pada proses administrasi sekolah saja, tetapi dapat digunakan sebagai alat bantu proses pembelajaran, misalnya pengembangan bahan ajar. Pengembangan bahan ajar berbasis TIK dapat mengatasi keterbatasan model dan alat peraga di sekolah, karena keduanya dapat divisualisasikan oleh perangakat TIK.

Makalah ini memfokuskan pembahasan pada pengembangan bahan ajar berbasis TIK, yang meliputi pencarian informasi melalui media internet, pengolahan dan penyampaian informasi ¬¬melalui perangkat lunak Power Point. Sumber informasi sendiri tidak terbatas pada media internet, tetapi dapat diperoleh dari media lain seperti kamera digital, video camcoder, ensiklopedi digital, scan gambar, dan masih banyak lagi. Demikian juga perangkat lunak yang digunakan tidak terbatas pada Power Point saja.

Internet

Internet adalah sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia. Internet bisa memberikan informasi yang sifatnya mendidik, positif dan bermanfaat bagi ummat manusia. tapi juga bisa dijadikan sebagai lahan kejelekan dan kemaksiatan. Hanya etika, moral, dan keimanan masing-masinglah yang menentukan batas-batasnya. Di sinilah dituntut peranan seorang guru sebagai pendidik, mengajarkan nilai – nilai luhur.

PENGEMBANGAN RPP

LANDASAN RPP PP NO 19 TAHUN 2005 Pasal 20

Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan Pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.

LANDASAN RPP
Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007

RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD


PENGERTIAN RPP
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan telah dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih.



KOMPONEN RPP (minimal)
1. Tujuan Pembelajaran
2. Materi Pembelajaran
3. Metode Pembelajaran
4. Sumber Belajar
5. Penilaian Hasil Belajar

Format RPP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

  1. Mata Pelajaran :

  2. Kelas/Semester : …

  3. Pertemuan Ke- : …

  4. Alokasi Waktu :
  5. Standar Kompetensi :

  6. Kompetensi Dasar :

  7. Indikator :

  8. I.Tujuan Pembelajaran :

  9. II. Materi Ajar :
    III.Metode Pembelajaran :
    IV. Langkah-langkah Pembelajaran :
    1. Pertemuan pertama :
    2. Kegiatan Inti : …
    3. Kegiatan Akhir : …
    Pertemuan kedua, dst
    V. Alat/Bahan/Sumber Belajar : …
    VI. Penilaian : …
PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN RPP
  1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik

  2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik

  3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis Proses pembelajaran

  4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut

  5. Keterkaitan dan keterpaduan

  6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi

Langkah-langkah Menyusun RPP
  1. Mengisi kolom identitas
  2. Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan yang telah ditetapkan
  3. Menentukan SK, KD, dan Indikator yang akan digunakan ( terdapat pada silabus yang telah disusun)
  4. Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan SK, KD, dan Indikator yang telah ditentukan. (Lebih rinci dari KD dan Indikator, pada saat-saat tertentu rumusan indikator sama dengan tujuan pembelajaran, karena indikator sudah sangat rinci sehingga tidak dapat dijabarkan lagi.)
  5. Mengidentifikasi materi ajar berdasarkan materi pokok/ pembelajaran yang terdapat dalam silabus. Materi ajar merupakan uraian dari materi pokok/pembelajaran
  6. Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan
  7. Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal, inti, dan akhir.
  8. Menentukan alat/bahan/ sumber belajar yang digunakan
  9. Menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, teknik penskoran, dll

Minggu, 23 Mei 2010

BAHAN AJAR

Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam melaksajakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. (National Center for Vocational Education Research Ltd/National Center for Competency Based Training).
Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar.

Bentuk Bahan Ajar

  1. Bahan cetak seperti; hand out, buku, modul, lembar kerja siswa,
  2. brosur, leaflet, wallchart,
  3. Audio Visual seperti; video/film,VCD
  4. Audio seperti; radio, kaset, CD audio, PH
  5. Visual: foto, gambar, model/ maket.
  6. Multi Media; CD interaktif, computer Based

Cakupan Bahan Ajar
  1. Judul, MP, SK, KD, Indikator, Tempat
  2. Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru)
  3. Kompetensi yang akan dicapai- Informasi pendukung- Latihan-latihan- Petunjuk kerja
  4. Penilaian




  • Merupakan penjabaran lebih lanjut dari silabus

  • Merupakan persiapan guru untuk kegiatan PBM baik langsung tatap muka/tidak langsung

  • Merupakan planing pembelajaran agar lebih terarah untuk mencapai kompetensi dasar dan indikator


  • SISTEMATIKA

    1. Identitas ( guru,sekolah,mata pelajaran, kelas, semester )

    2. Waktu- Standar Kompetensi- Kompetensi Dasar- Indikator

    3. Materi- Perangkat yang dibutuhkan terkait ICT- URL ( Universal Resources Locate )

    4. Persyaratan mutlak sarana ICT ( LCD, lab komputer, LAN, Koneksi Internet- Kegiatan PBM ( waktu, aktivitas guru, aktivitas siswa dan sumber bahan dan alat )

    5. Penilaian


    Lembar Kegiatan Siswa

    1. Lembar kegiatan siswa (student work sheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa.

    2. Lembar kegiatan berisi petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas.

    3. Lembar kegiatan dapat digunakan untuk semua mata pelajaran.

    4. Tugas-tugas yang yang diberikan kepada siswa dapat berupa teoritis dan atau tugas-tugas praktis.


    Langkah-langkah penulisan LKS sebagai berikut:

    1. Melakukan analisis kurikulum; SK, KD, Indikator dan materi pokok.

    2. Menyusun peta kebutuhan LKS

    3. Menentukan judul LKS

    4. Menulis LKS

    5. Menentukan alat Penilaian

    Struktur LKS secara umum adalah sebagai berikut:

  • Judul, Mata Pelajaran, Semester, Tempat
  • Petunjuk belajar
  • Kompetensi yang akan dicapai
  • Indikator
  • Informasi pendukung
  • Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja
  • Penilaian